Kamis, 27 April 2017

Misteri Santet

Misteri Santet


Mendengar kata santet, sebagian besar masyarakat percaya kalau santet digolongkan sebagai ilmu hitam yang bisa mencelakai manusia. Diyakini juga ilmu santet, keberadaannya menyebar dari Sabang sampai Merauke. Yang membedakan, masing-masing daerah memiliki tradisi dan ritual berbeda dalam praktik santet ini. Selain juga beda penyebutannya. Sihir, santet, teluh memiliki arti yang hampir sama, menyerang lawan menggunakan kekuatan magis tak kasat mata dari jarak jauh.

Bagaimana dengan Jawa Timur? Propinsi yang terletak di bagian timur pulau Jawa ini, memang unik. Beberapa daerahnya bahkan dipercaya sebagai “sarang” atau pusat berkumpulnya orang yang memiliki ilmu santet, atau yang sering disebut dukun santet. Sebut saja, Banyuwangi, Tulungagung, Kediri, Trenggalek, Ponorogo, hingga Lamongan.

Meski banyak menjadi perbincangan masyarakat. Namun, tidak semuanya tahu, apa sebenarnya santet, dan bagaimana santet bisa beroperasi? Samar-samar dan terselubung layaknya praktik santet itu sendiri.

Dari beberapa referensi dan pengakuan dukun santet, dari berbagai daerah, bisa diketahui jika ilmu santet dibagi menjadi dua bagian. Yakni santet dengan menggunakan benda dan makhluk gaib. Santet yang menggunakan media benda, atau yang disebut Demasetralisasi ini, mengubah energi menjadi benda, dan benda menjadi energi. Energi inilah yang dipakai untuk melukai lawan, dan mudah menembus lawan yang sedang emosi atau mengalami kenaikan tekanan darah dan gejolak jantung.

Sedangkan ilmu santet yang menggunakan makhluk gaib, biasanya akan memanfaatkan jin dan setan. Santet jenis ini, diyakini lebih ganas, dan dikategorikan sebagai ilmu hitam. Santet jenis ini, biasanya langsung berimbas pada orang yang dituju. Bahkan, tidak jarang diantaranya langsung meninggal dunia. Santet dengan menggunakan media makhluk gaib ini, berkembang di daerah yang masih memegang teguh adat dan mitos.

Penangkal Santet


Menurut pelaku santet, santet akan sulit menyerang orang yang memiliki iman, kesadaran dan kasih. Jika berhadapan dengan orang seperti ini, pelaku santet memilih mengalah. Ia beralasan, bila diteruskan, akan sangat membahayakan dirinya, sebab energi negatif yang dikirim akan berubah menjadi energi positif, dan berbalik menyerang dukun santet.

Santet juga akan sulit menyerang orang yang memiliki kebiasaan tidur di atas jam 12 malam. Begitu juga orang yang memiliki kebiasaan tidur di atas lantai. Hal ini, dikarenakan batas ketinggian santet berada di atas 50 cm. Mengapa demikian, karena dukun santet saat melakukan ritual akan duduk bersila.

cara lain yang lebih ekstrim, namun tidak dianjurkan, adalah kepala rumah tangga, setiap jam 12 malam, harus berjalan mengelilingi rumah, sambil mengencingi sudut halaman rumah. Bisa juga dengan menaburkan garam dapur di setiap sudut rumah serta mengucapkan doa memohon keselamatan kepada Tuhan.

Semoga kita semua selalu dalam lindungan tuhan ya sahabat 
simak terus ulasan rahasia dari kami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar